Protein
sangat penting bagi tubuh. Ia mengandung unsur semacam C, O, H dan N
yang tidak dipunyai oleh karbohidrat juga lemak. Karakter protein ini
menjadikan ia khas. Selain itu, protein juga mengandung senyawa lain di
antaranya belerang, fosfor bahkan ada pula yang menyimpan unsur logam
semacam besi di setiap molekul-molekul penyusunnya. Mencermati
kandungannya yang kompleks, wajar jika kemudian protein menjadi salah
satu unsur penting yang wajib ada di dalam menu harian. Sayangnya,
mengacu pada karakter biologisnya,
saat kita mengolah makanan, kandungan proteinnya akan berkurang bahkan
hilang. Peritiwa tersebut secara sederhana disebut dengan denaturasi protein. Untuk memahami lebih lanjut fenomena ini, silahkan simak uraian berikut ini.
Memahami Denaturasi Protein
Secara harfiah, kata “denaturasi” berarti keluar dari sifat asli. Kata ini merupakan gabungan antara “de” dan juga “natura”. De sendiri berarti keluar sementara natura artinya alamiah. Jadi, denaturasi secara harfiah adalah kata yang merujuk pada sesuatu yang keluar dari sifat aslinya (alamiah). Adapun denaturasi protein sendiri mengacu pada kondisi di mana trusktur atau susunan protein berubah dari susunan awalnya (alaminya).
Sebagai senyawa kimia, protein dikenal dengan 4 struktur utamanya yakni primer, sekunder, tersier dan juga kuartener. Terjadinya modifikasi atau perubahan atas struktur sekunder, tersier dan kuartener atas molekul-molekul tanpa melibatkan kondisi simana ikatan-ikatan kovalen protein adalah peristiwa yang dikenal dengan nama denaturasi protein. Perubahan ini sendiri terjadi karena beberapa faktor. Perubahannya pun dikenal dalam beberapa bentuk yakni perubaan kimia, perubahan fisika serta perubahaan faal.
Perubahan Kimia yang cukup mendasar dalam proses denaturasi protein mencakup pada struktur-struktur protein (kecuali susunan/struktur primernya) . Sementara itu perubahan protein yang bersifat fisik terlihat dengan berubahnya tampilan alamiahnya. Tampilan ini bisa berupa ukurannya, molekulnya, tingkat kelarutannya, serta konsistensi yang kesemuanya bisa diamati secara visual. Terakhir adalah denaturasi protein yang merubah faal, yakni perubahan yang ditandai dengan menghilangnya sifat-sifat akami senyawa protein misalnya karakter hormon dan enzimnya.
Faktor Penyebab Denaturasi Protein
Adapun beberapa hal yang menjadi faktor pemicu terjadinya denaturasi protein antara lain:
Memahami Denaturasi Protein
Secara harfiah, kata “denaturasi” berarti keluar dari sifat asli. Kata ini merupakan gabungan antara “de” dan juga “natura”. De sendiri berarti keluar sementara natura artinya alamiah. Jadi, denaturasi secara harfiah adalah kata yang merujuk pada sesuatu yang keluar dari sifat aslinya (alamiah). Adapun denaturasi protein sendiri mengacu pada kondisi di mana trusktur atau susunan protein berubah dari susunan awalnya (alaminya).
Sebagai senyawa kimia, protein dikenal dengan 4 struktur utamanya yakni primer, sekunder, tersier dan juga kuartener. Terjadinya modifikasi atau perubahan atas struktur sekunder, tersier dan kuartener atas molekul-molekul tanpa melibatkan kondisi simana ikatan-ikatan kovalen protein adalah peristiwa yang dikenal dengan nama denaturasi protein. Perubahan ini sendiri terjadi karena beberapa faktor. Perubahannya pun dikenal dalam beberapa bentuk yakni perubaan kimia, perubahan fisika serta perubahaan faal.
Perubahan Kimia yang cukup mendasar dalam proses denaturasi protein mencakup pada struktur-struktur protein (kecuali susunan/struktur primernya) . Sementara itu perubahan protein yang bersifat fisik terlihat dengan berubahnya tampilan alamiahnya. Tampilan ini bisa berupa ukurannya, molekulnya, tingkat kelarutannya, serta konsistensi yang kesemuanya bisa diamati secara visual. Terakhir adalah denaturasi protein yang merubah faal, yakni perubahan yang ditandai dengan menghilangnya sifat-sifat akami senyawa protein misalnya karakter hormon dan enzimnya.
Faktor Penyebab Denaturasi Protein
Adapun beberapa hal yang menjadi faktor pemicu terjadinya denaturasi protein antara lain:
- Faktor kimia, yakni perubahan protein yang disebabkan oleh bahan-bahan kimia. Bahan-bahan tersebut antara lain: basa, asam, garam organik, anion kompleks, logam berat, dehydrating agent, alkohol, garam netral namun konsentratnya tinggi, pelarut organik, uream guanidine dan lain-lain.
- Faktor fisika, yakni denaturasi protein yang terjadi akibat pemanasan atau pendinginan, sinar ultraviolet, tekanan tinggi, pengocokan secara intensif, pH ekstrim, tekanan yang cukup tinggi dan lain-lain.